Sabtu, 13 Oktober 2012

Sistem Perdagangan China


Strategi Bisnis dan Ekonomi
China adalah suatu kekuatan besar yang sedang menggeliat. Fenomena ini paling jelas terlihat dari sisi perekonomian. Sekarang , perekonomian China berada pada posisi keenam terbesar di dunia setelah Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Inggris, dan Prancis. Dalam bisnis dan perdangan, China melakukan strategi yang telah terbukti berhasil menggerakkan perdagangan dunia dan meraup banyak keuntungan.
Berikut ini beberapa strategi yang diterapkan oleh China:
  1. 1.     Jaringan Bisnis
    Dibandingkan dengan seluruh negara di dunia, hanya China yang penduduknya tersebar di berbagai negara dan belahan dunia. Itu artinya, jaringan bisnis para pedagang China sangat luas dan besar. Mereka menguasasi jaringan bisnis dari hulu hingga hilir. Jaringan bisnis dan kongsi dagang etnis China di berbagai negara dimanfaatkan oleh negara China untuk memasarkan produk dalam negerinya. Hal ini disambut dengan sangat baik oleh para pedagang etnis China  di berbagai negara.
  1. 2.      Harga Produk Murah
    Salah satu hal yang mengecutkan para pelaku bisnis dunia adalah murahnya harga-harga produk China. Produk tekstil dari China merupakan contoh yang paling nyata. Di Inggris, sebelah timur Oxford Street, merupakan tempat prolinduk-produk yang murah, dan yang paling murah di tempat itu adalah buatan China.
  1. 3.     Mampu Menarik Konsumen
    Segala cara dilakukan produsen dan penjual untuk memikat sebanyak-banyak. nya konsumen. Mulai dari promosi besar-besaran, diskon harga, imbalan hadiah, dan cara lainnya.
  1. 4.      Modernisasi Industri
    Kekuatan bisnis dan ekonomi China didukung dengan adanya modernisasi industri. Langkah ini membuat para produsen China bisa menjadi lebih efektif dan efisien. Dengan adanya industri medern, para pengusaha China merasa lebih leluasa dalam mengembangkan usaha mereka.
  1. 5.    Sarana dan Fasilitas yang Lengkap
    Dalam menunjang kegiatan bisnis dan perdagangan, negara China telah mempersiapkan sarana dan fasilitas yang mendukung. Dengan adanya sarana dan fasilitas yang lengkap, maka laju perekonomian akan semakin cepat.
Dalam budaya bangsa China, dikenal strategi perang Sun Tzu. Bangsa China juga menerapkan strategi ini dalam dunia bisnis, dan ternyata banyak menghasilkan kesuksesan. Sun Tzu adalah nama seorang panglima perang China yang hidup kurang lebih 500 tahun sebelum Masehi. Strategi perangnya yaitu: perencanaan, perbekalan, taktik, strstegi memenangkan perang, hingga pemanfaatan mata-mata.
Sun Tzu menjelaskan bahwa dalam menyusun rencana perang, ada lima faktor yang harus diperhatikan, yaitu:
1.      Faktor moral, disebut Tao. Menyangkut dukungan moral dari rakyat.
2.      Faktor langit, disebut Thien. Menyangkut cuaca, musim, gelap-terang, peluang, dan pemilihan waktu.
3.      Faktor medan pertempuran, disebut Tie.
4.      Faktor kepemimpinan, disebut Ciang.
5.      Faktor hukum dan kedisiplinan, disebut Fak.
Di dalam perencanaan, Sun Tzu menyinggung tentang strategi pengelabuan sebagai berikut;
1.      Jika lawan kuat di segala posisi, bersiaplah menghadapinya.
2.      Jika lawan lebih kuat, menghindarlah.
3.      Jika lawan punya temperamen (egois) tinggi, maka bangkitlah amarahnya.
4.      Jika lawan hendak bersantai, jangan biarkan dia istirahat.
5.      Jika lawan waspada, kita harus berpura-pura sedang lemah.
6.    Pemenang perang adalah mereka yang panglimanya banyak membuat rencana sebelum berperang, dan yang kalah adalah yang panglimanya sedikit berencana.
Inti dari strategi Sun Tzu ada tiga, yaitu mengenal diri sendiri dengan baik, mengenal siapa musuh kita, dan menegenal tempat dimana kita dan musuh kita akan bertempur. Menurut pepatah China, “Shang chang ru zhan chang” yang artinya, pasar adalah medan pertempuran.

Sumber:
Dari Buku karya: Anton Arif Ramdan. Membongkar Bisnis China Hingga Ke Palestina, Daras Books, Jakarta, 2008.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar